RESUME MENGELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM BISNIS GLOBAL
MENGELOLA
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM BISNIS GLOBAL
A.
Peranan
Sistem Informasi dalam Bisnis Saat Ini
Melihat hasil dari pengeluaran setiap hari dengan mengamati
bagaimana orang-orang menyelenggarakan kegiatan
bisnis. Pada 2012 jumlah
telepon tanpa kabel (contoh
telepon genggam) lebih banyak daripada jumlah telepon konvensional yang terpasang.
Smartphone, pesan singkat, surat elektronik—surel (electronic mail—e-mail), dan
konferensi online (pertemuan/konferensi yang melibatkan lebih dari 2 orang dalam satu waktu yang
dilakukan dari jarak jauh), semua
hal tersebut menjadi
perangkat-perangkat penting bagi bisnis.
Sistem manajemen informasi
dalam bisnis adalah perubahan di bidang
teknologi informasi yang terus
berlangsung, manajemen
menggunakan teknologi yang berpengaruh
dalam kesuksesan bisnis.
Terdapat 3 perubahan yang
saling berkaitan dalam bidang teknologi:
1.
perkembangan
platform digital mobile,
2.
pertumbuhan
organisasi bisnis yang membutuhkan
"data besar", dan
3.
pertumbuhan
"cloud computin”, di mana semakin banyaknya perangkat lunak pendukung
bisnis yang hadir di internet.
B.
Tujuan
Bisnis Strategis dari Sistem Informasi
·
Sistem
informasi sangat penting dałam
penyelenggaraan kegiatan bisnis sehari hari. Dalam hal pencapaian tujuan bisnis yang
terus berkembang antara kemampuan perusahaan dałam menggunakan teknologi, dan kemampuan dałam
mengimplementasikan strategi perusahaan,
dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Menjadi produsen barang berkualitas tinggi atau produsen berbiaya rendah,
mengembangkan produk baru, serta
meningkatkan produktivitas karyawan,
sering kali bergantung pada
jenis dan kualitas
sistem informasi yang
tersedia dałam organisasi
tersebut.
·
Hampir tidak
dapat dibayangkan kondisi
seluruh sektor ekonomi
tanpa adanya investasi secara
khusus di bidang
sistem informasi. Tidak
akan pernah ada perusahaan-perusahaan e-commerce, seperti
Amazon, eBay, Google, dan E*Trade. Begitupula industri, sepertijasa
keuangan, asuransi, real estat, biro
perjalanan, obat- obatan, pendidikan tidak akan bisa beroperasi
tanpa sistem informasi. Sama seperti
perusahaan di sektor ritel, seperti
Walmart, Sears, dan
perusahaan manufaktur seperti
General Motors dan General Electric memerlukan teknologi sistem
informasi untuk bertahan dan memajukan perusahaannya.
Ø 6 tujuan bisnis strategis yang mendorong perusahaan bisnis di bidang sistem informasi
:
1)
Kinerja
Operasional yang Memuaskan
2)
Produk,
Layanan, dan Model Bisnis Baru
3)
Keakraban
dengan Pemasok dan Pelanggan
4)
Peningkatan
Kualitas Pengambilan Keputusan
5)
Peningkatan
Daya Saing, dan
6)
Mempertahankan
Eksistensinya
Ø Saling Ketergantungan antara Organisasi dengan Sistem Informasi
1)
Dalam sistem
kontemporer, terdapat saling
ketergantungan yang
berkembang antara sistem informasi
perusahaan dan kemampuan bisnis atas sistem informasi tersebut.
2)
Perubahan strategi,
peraturan, dan proses
bisnis membutuhkan perubahan
yang meningkat dalam perangkat keras, perangkat lunak, database, dan telekomunikasi. Sering kali apa yang diinginkan organisasi bergantung pada
apa yang dapat dilakukan sistem informasinya.
1.
Keunggulan
Operasional
Perusahaan terus berusaha meningkatkan efisiensi kegiatan operasionalnya dengan
tujuan meningkatkan keuntungan
perusahaan. Teknologi dan
sistem informasi adalah beberapa perangkat penting
yang tersedia bagi manajer dalam mencapai
efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan operasional bisnisnya apalagi jika disertai dengan
perubahan gaya manajemen dan penerapan bisnis di lingkungan organisasi. Contoh: Walmart,
peritel terbesar di
dunia membuktikan, perpaduan
antara kekuatan sistem informasi dengan penerapan kebijakan organisasi
yang brilian serta jajaran manajemen yang suportif mampu mewujudkan efisiensi kinerja operasional berkualitas
dunia.
2.
Produk,
Layanan, dan Model Bisnis Baru
Teknologi dan sistem
informasi merupakan perangkat
utama bagi perusahaan untuk menciptakan produk dan layanan baru, hal demikian juga
berlaku bagi model bisnis yang masih baru. Model bisnis (business model)
dapat diartikan sebagai cara perusahaan
dalam memproduksi, mengirim,
dan menjual produk
ataupun jasa untuk memperoleh keuntungan.
3.
Hubungan
Pelanggan dan Pemasok
Ketika bisnis telah memahami
dan melayani pelanggannya dengan baik, umumnya
pelanggan tersebut akan kembali
datang dan berbelanja lebih banyak. Hal ini akan meningkatkan pendapatan
dan laba. Demikian
juga dengan pemasok:
semakin sering bisnis
berhubungan dengan pemasoknya, semakin
baik input vital yang dapat diberikan
oleh pemasok tersebut. Hal ini akan
menurunkan biaya.
Contoh:
1)
Hotel
Mandarin Oriental di Manhattan dan hotel-hotel kelas atas lainnya
memperlihatkan contoh dari penggunaan teknologi dan sistem informasi untuk
mencapai kedekatan dengan pelanggan.
2)
TAL
Apparel Ltd di Hong Kong, sebuah perusahaan 'manufaktur yang memproduksi jenis
pakaian yang dijual JCPenney di Amerika Serikat tanpa perlu melibatkan
proses penggudangan dengan menjalankan operasi melalui model komputer .
4.
Pengambilan
Keputusan yang Semakin Baik
Banyak pengelola bisnis melakukan kegiatan operasioanalnya
menggunakan sumber informasi yang
membinggungkan, tidak pernah memperoleh informasi yang tepat, pada waktu yang
tepat untuk membuat keputusan
yang tepat. Sebagai
gantinya, para pengelola
bisnis tersebut bergantung pada
ramalan, perkiraan, atau
lebih parah lagi
keberuntungan. Hasilnya adalah produksi barang dan jasa yang terlalu
berlebihan atau kekurangan, pengalokasian sumber daya yang tidak tepat sasaran,
dan respons yang lamban. Hasil-hasil yang buruk ini meningkatkan biaya dan
mengakibatkan hilangnya pelanggan.
Contoh: Verizon
Corporation, salah satu
perusahaan telekomunikasi terbesar
di Amerika Serikat, menggunakan layar
penampil berbasis web
digital untuk menyajikan
informasi terbaru dan
terperinci mengenai keluhan pelanggan.
5.
Keunggulan
Kompetitif
Setelah perusahaan meraih
satu atau lebih dari tujuan bisnis yang sebelumnya dibahas— keunggulan operasional;
produk, layanan, dan model bisnis baru; hubungan dengan pelanggan/pemasok;
peningkatan kualitas pengambilan keputusan—saat hal-hal tersebut ada,
perusahaan dianggap telah mencapai
keunggulan kompetitif. Melakukan sesuatu
lebih baik dari pesaing, membayar lebih murah untuk produk lebih bagus,
dan respons cepat dan terkini terhadap
pelanggan dan pemasok, semuanya dapat meningkatkan penjualan dan laba
yang tidak bisa diikuti oleh para pesaing.
Apple Inc., Walmart, dan UPS yang akan dibahas lebih lanjut dalam bab
ini, adalah pemimpin-pemimpin pangsa pasar industri, karena mereka tahu bagaimana
cara menggunakan sistem informasi untuk mencapai tujuannya.
6.
Kelangsungan
Usaha
Perusahaan berinvestasi dalam teknologi dan sistem informasi karena
perusahaan memang membutuhkannya untuk melakukan bisnis. Kadang kebutuhan ini didorong oleh perubahan dalam industri.
Sebagai contoh, setelah pada 1977, Citibank untuk pertama kalinya
memperkenalkan anjungan tunai mandiri (ATM) di New York guna menarik pelanggan
melalui pelayanan yang lebih baik, pesaingnya di desak untuk menyediakan ATM
untuk tetap bisa bersaing dengan
Citibank. Saat ini, semua bank di Amerika Serikat seluruhnya memiliki ATM di tiap wilayah mereka
dan saling terhubung
secara virtual dengan
jaringan ATM nasional maupun international, seperti CIRRUS. Penyediaan ATM bagi nasabah
adalah kebutuhan mendasar dalam mempertahankan eksistensi bisnis di
dunia perbankan.
Dalam Sistem Informasi Terdapat 3 Kegiatan yang Diperlukan Dalam
Perusahaan, yaitu:
1)
Input
: Kegiatan mengumpulkan data dari dalam
ataupun luar organisasi.
2)
Pemrosesan
(processing) : Kegiatan mengubah
data mentah tersebut ke
dalam bentuk yang memiliki arti (informasi).
3)
Output
: Kegiatan menyalurkan informasi
yang telah diproses
kepada pihak yang berkepentingan atau kepada
kegiatan-kegiatan yang memerlukannya.
Komentar
Posting Komentar